Namun berlebih-lebihan hingga menjadi dominan pikiran manusia akan berdampak negatif. Imam Ghazali mengatakan bahwa Setan akan bersarang dan bertelur dalam hatinya. 5. Tamak untuk mendapat perhatian atau cinta orang lain. Itulah beberapa pintu masuk setan ke dalam hati manusia. Setiap sifat atau perilaku buruk dalam diri manusia menjadi 4 Sifat Manusia – Karakter manusia yang paling mendasar dibagi menjadi 4 macam. Diantaranya yaitu korelis, melankolis, sanguinis dan plegmatis. Masing-masing dari sifat manusia tersebut pasti memiliki kelebihan dan manusia inilah yang menjadi dasar pemikiran atau cara seseorang untuk menentukan langkah dalam suatu tindakan. Sebagai contoh saat kita berbisnis dan besosialisasi kepada orang lain. Pengetahuan tentang sifat manusia ini juga sangat penting bagi kita untuk meminimalisir fikiran negatif kita kepada orang lain dan memaksimalkan fikiran positif yang ini merupakan penjelasan singkat tentang 4 sifat dasar manusia mulai dari kelebihan sampai kekurangannya. Diantaranya adalah1. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Korelis “Si Kuat”Kelebihan dari Sifat Manusia, KorelisKekurangan dari Sifat Manusia, Korelis2. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Melankolis “Si Sempurna”Pengalaman Sifat Manusia MelankolisKelebihan dari Sifat Manusia, MelankolisKekurangan dari Sifat Manusia, Melankolis3. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Sanguinis “Si Superstar”Kelebihan dari Sifat Manusia, SanguinisKekurangan dari Sifat Manusia, Sanguinis4. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Plegmatis “Si Cinta Damai”Kelebihan dari Sifat Manusia, PlegmatisKekurangan dari Sifat Manusia, Plegmatis1. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Korelis “Si Kuat”Gambar via worldfables[dot]wordpress[dot]comSisi negatifnya korelis ini adalah mereka orang yang tidak sabaran, segalanya harus cepat karena memang sifat keproduktivitasnya tinggi. Mereka juga mudah sekali marah dan berprilaku kasar. Jadi kalau ketemu temen yang suka berkata kasar, kerjanya uring uringan dan gampang marah dialah juga menyukai kontoversi dan pertengkaran serta sangat bertolak belakang dengan sifat plegmatis yang cinta damai. Sifat mereka juga kurang bersimpatin dengan sesama, suka memanipulasi dan memperalat orang lain serta kalau lagi salah susah banget meminta koleris sedikit mirip dengan sanguis mereka mudah bergaul dan optimistis. Mereka juga dapat berkomunikasi dengn baik serta terbuka dengan orang lain. Tipe orang korelis seperti ini cocok sebagai seorang dari Sifat Manusia, KorelisSenang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktifMempunyai tekad keras dan pasti untuk mencapai suatu tujuan/targetSangat membutuhkan perubahan dan harus mengevaluasi kesalahanBerani menghadapi masalah dan tantangan“Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, sedangkan hari esok harus lebih baik lagi dari hari ini”.Mencari solusi praktis dan bergerak cepatMembuat dan menentukan tujuanMengorientasikan pekerjaan dan berfokus pada produktivitasTerdorong oleh tantangan dan tantanganTidak begitu membutuhkan temanBebas dan mandiriBersedia memimpin dan mengorganisasiUmumnya benar dan mempunyai visi ke depanUnggul saat kondisi daruratKekurangan dari Sifat Manusia, KorelisTidak sabaran dan mudah marah tidak taktis dan kasarSuka memerintahTerlalu bergairah dan tidak suka/susah untuk bersantaiSuka dengan kontroversi dan pertengkaranTerlalu kaku dan kuat/keras kepalaTidak suka dengan air mata dan emosi tidak yang simpatikTidak mau kritis atau terlalu rinci maupun yang sepele dan bertele-teleSering membuat keputusan dengan tergesa-gesaGemar memanipulasi dan menuntut orang lain atau cenderung memperalat orang lainMenghalalkan semua cara demi tercapaitujuannyaWorkaholics kerja merupakan “tuhan”-nyaSangat sukar mengakui kesalahannya dan meminta maafMungkin selalu benar namun tidak populer2. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Melankolis “Si Sempurna”Masih ingat dengan lirik lagunya Andra and the Backbone yang berjudul sempurna? Kau begitu sempurna, dimataku kau begitu indah. Nah pas banget dengan sifat si melankolis atau si sempurna ini. Kalau ketemu temen yang orangnya teratur, pemikir, romantis, sensitip, dapat dipastikan % dia adalah tipe orang melankolis memiliki rasa empati yang tinggi, tidak jarang kalau ada temen yang sedang ada masalah lari menuju si melankolis ini. Karena dialah orang pertama yang mau merasakanya bahkan menjadi pendengar curhatan yang palig baik. Selain rasa empati yang tinggi, melankolis juga romantis banget hloo serta jago bikin puisi melankolis punya bakat perfeksionis harus Sifat Manusia MelankolisSaya pun merasakan, seperti ketika hendak membuat artikel ini kadang kalau ada yang kurang cocok bakalan mengeditnya hingga ratusan kali. Selain perfeksionis, melankolis juga tipe pemikir, orang dengan tipe kepribadian ini cenderung mempunyai rasa seni yang tinggi, suka dengan gambar, grafik serte sejenisnya. Memiliki cukup bakat untuk menjadi seorang seniman musik ataupun melakolis terkadang suka sekali namanya pengorbanan, bahkan mengorbankan diri mereka sendiri hanya demi orang lain, tidak suka menonjolkan diri cenderung low profile lebih memilih untuk bekerja dibalik layar, seperti tidak mau cukup untuk membanggakan diri sebagai melankolis. Saatnya kita bahas dari sisi jeleknya si melankolis, hehe. Tipe sifat manusia melankolis ini super sensitif, bahkan kita tiup saja, yang ia rasakan seperti ditabok. Mereka lebih nyaman dengan menyendiri, terkadang juga terjebak dimasalalu bersama ribuan kisah sedih sambil meratapi nasib dan membesar besarkan masalah, mengapa aku seperti umumnya si melankolis tertutup, kalau punya masalah biasanya diumpetin, kalaupun dibagi, pastilah dibagi dengan orang yang paling diapercaya entah keluarga ataupun teman jadi, kalau kita dicurhati sama si melankolis kita termasuk orang kepercayaannya. Dijaga baik baik kepercayaanya .Terkadang si melankolis suka meremehkan diri sendiri, padahal apa yang dikerjakanya bisa saja lebih bagus dengan orang lain. Dalam istilahnya rumput tetangga lebih hijau dan juga takut dengan kegagalan. Inti pikiranya terhadap diri sendiri negatif mulu, idealis, kalau dirasa ada sesuatu yang tidak sesuai keinginannya, mereka kadang agak dari Sifat Manusia, MelankolisAnalitis, penuh pikiran, dan mendalamSerius dan bertujuan, serta berorientasi pada jadwalMusikal, artistik, dan kreatif puitis & filsafatBersedia mengorbankan diri sendiri dan idealisMemiliki standar tinggi dan perfeksionisSuka dengan hal yang rinci, tekun, teratur dan serba tertib rapiMeninjau masalah dan mencari pemecahan yang kreatif sering terlalu kreatifHematKalau sudah memulai, pasti dituntaskanBerteman dengan hati-hatiSensitifMenghindari perhatian dan puas di belakang layarBersedia mendengar keluhan, mengabdi, dan setiaSangat memperhatikan orang lainKekurangan dari Sifat Manusia, MelankolisGampang merasa bersalah dan mempunyai citra diri rendahMengingat hal yang negatifLebih berorientasi pada cara daripada tercapainya suatu tujuanCenderung melihat masalah dari sisi negatif murung dan tertekanTertekan pada situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubahSulit bersosialisasiStandar yang terlalu tinggi sehingga sulit dibuat senangSering melewatkan banyak waktu hanya untuk menganalisa dan merencanakan if..if..if..Hidup berdasarkan definisiMembutuhkan persetujuanSuka kritik, tetapi sangat sensitif terhadap kritikyang menentang dirinyaMemiliki rasa curiga yang besar skeptis terhadap pujianTidak mudah mengungkapkan perasaan cenderung memendam kasih sayang3. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Sanguinis “Si Superstar”Gambar via hypnopublicspeaking[dot]comSaatnya kita bahas si sanguinis, tipe orang yang terkenal dengan banyak omongnya, dan mempunyai kemampuan komunikasi yang baik serta mengusai mempunyai hasrat untuk bersenang-senang yang tinggi, mereka senang akan ketenaran, kasih sayang, perhatian, serta dukungan dari orang sanguinis juga memiliki rasa optimis yang tinggi, humoris dan gampang bergaul. Emosi mereka layaknya plegmatis yang cepat mereka seperti menangis bombay, namun bebeapa waktu kemudian terlihat bersuk ria. Mereka juga mudah mengutarakan joke sehingga membuat orang disekitarnya negatif dari sangunis adalah orang yang umumnya berfikiran pendek, tidak teratur dan sulit untuk mudah stres jika terjebak pada situasi yang tidak menyenangkan karena orang sanguis terlalu takut untuk tidak populer. Jadi kalau dalam sebuah kelompokmu ada orang yang suka banyak omong, dialah si superstar dari Sifat Manusia, SanguinisEkspresif dan antusiasBanyak bicaraPenuh dengan rasa ingin tahu dan ceriaSecara fisik memang pendengar, demonstratif, dan emosionalOrientasi hidup di masa sekarangKekanak-kanakan namun berhati tulusBiasanya hebat di permukaanMoodnya mudah berubah-ubah banyak keinginan/kegiatanGampang berteman dan menyukai orang lainSuka kumpul dan berkumpul untuk bertemu dan ngobrolIngin menjadi perhatian dan suka dengan pujianSering dicemburui orang lain karena sifatnya yang menyenangkanSuka dengan hal-hal yang spontanMengambil inisiatif dan menghindari kegiatan yang membosankanGampang memaafkan kesalahan tidak menyimpan rasa dendamKekurangan dari Sifat Manusia, SanguinisGampang ikut-ikutan atau terhasut oleh keadaan atau orang lainSuara dan tertawa yang keras terlalu kerasRentang Konsentrasi Pendek RKPSulit untuk diamMembesar-besarkan suatu hal / kejadianSering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepeleSuka menyela dan sulit mendengarkan percakapan sampai tuntas ingin selalu mendominasi percakapanDalam bekerja lebih banyak bicara dan melupakan kewajiban antusias pada awalnya saja Sulit datang tepat waktuEgoistisPrioritas kegiatan sering berantakanSuka mengulangi cerita-cerita yg sama dan sering berdalihSering mengambil masalah orang lain, seolah-olah menjadi masalahnyaCepat berubah-ubah moodKonsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”4. 4 Sifat Manusia Karakter dari Sifat Plegmatis “Si Cinta Damai”Gambar via inspirationalstorytellers[dot]comIni nih yang terakhir si cinta damai. Agak susah juga sih menjelaskan sifat yang bukan sifat kita sendiri. Tapi tidak mengapalah, nggak ada salahnya juga dicoba. Orang dengan kaum plegmatis ini umumnya menghindari konflik. Mereka memilih netral, karena bagi mereka perdamaian adalah nomer satu, cinta damai bangetlah itu mereka juga baik hati, pribadinya tenang, rendah hati dan juga penyabar serta terlihat kalem. Banyak dari sifat plegmatis ini memiliki daya humor yang tinggi dan tentunya asyik untuk diajak diatas tadi si melankolis cenderung memilih menyendiri, berbeda dengan si plegmatis karena sifat pendegar kalau ada orang yang berbicara sedang kita memperhatikan ada seorang teman yang lebih asik mendengarkan dialah si plegmatis. Sehingga saat kita sedang butuh teman curhat, pilihlah si plegmatis ini. Itu tadi sisi baiknya dari seorang plegmatis dan sekarang kita lihat dari sisi buruknya sang plegmatis adalah orang yang simple, tidak mau melibatkan diri pada konflik bahkan konflik dalam dirinya sendiri atau hanya ingn mudahnya saja “kalau ada yang mudah buat apa dipersulit”. Sering kali mereka menunda-nunda dalam mengabil harus dicambuki dulu dapat mengambil keputusan hehee, apalagi sifat males dan tidak bersemangatnya yang tidak sang plegmatis selain males, sering menunda-nunda dan ambil enaknya saja, mereka juga kikir, penakut dan sedikit dari Sifat Manusia, PlegmatisBaik hati dan simpatik dan lebih banyak menyembunyikan emosiPendengar yang baik, seimbang, dan sabarTenang, teguh, santai, dan mudah bergaulBijaksana dan tidak banyak bicaraMudah diajak baikan dan akurIngin semuanya terorganisasi dan jago di bidang administrasiSuka memperhatikan dan mengawasiTidak suka menyinggung perasaan orang lain dan menyenangkanSelalu berusaha mendapatkan cara termudahMemiliki rasa humor yang tinggiTetap baik walaupun di bawah tekananPeduliSeorang penengah masalah yg baikKekurangan dari Sifat Manusia, PlegmatisKeras kepala dan susah kompromi saat merasa benarSering khawatir dan takutKurang antusias terhadap kegiatan baru, terutama terhadap perubahanHumor garing dan mengejek dengan kata sarkatisSuka menghindari konflik atau tanggung jawabSusah bergerak dan kurang memotivasi diri sendiriTerlalu pendiam dan pemaluMenunda-nunda pekerjaan/menggantungkan menekankan pada tujuanTidak suka didesak-desakLebih senang menjadi penonton daripada pemeran/terlibatGambar via thestaffingstream[dot]comItulah pembahasan tentang 4 sifat manusia dari Kamu termasuk yang mana sahabat? Sekarang kalian sudah tahun kan sifat dari masing-masing diri kalian sendiri. Mungkin kalian juga mengetahui sahabat dekat kalian termasuk yang mana. Sehingga kalian bisa menentukan apa yang harus dilakukan apabila bertemuu dengan orang-orang yang memiliki 4 karakter manusia seperti di atas. Semoga bermanfaat yaa berkomentar atau request apabila dirasa ada yang masih kurang dan perlu Kasih DanImam Ghazali yakin bahwa ilmu dengan segala macam yang sudah disebutkan di atas, baik ilmu aqliyah maupun ilmu amaliyah, tidak sama nilainya, dan karena itu pula keutamaannya berbeda. Menurut Imam Ghazali perbedaan itu disebabkan oleh salah satu dari tiga bagian: 1). Melihat kepada daya yang digunakan untuk menguasainya, 2). loading...Allah taala menjadikan nafsu dalam dua bentuk yaitu nafsu mutmainah dan nafsu lawwamah, kedua nafsu ini selalu bertarung setiap harinya dalam diri manusia. Foto ilustrasi/ist Alkisah, ada pertempuran sengit tentang nafsu manusia . Ketika Allah ta'ala menjadikan nafsu dalam dua bentuk yaitu nafsu mutmainah dan nafsu lawwamah."Bukankah aku ini Tuhanmu?" berkata Allah kepada kedua nafsu tersebut. Lantas nafsu mutmainah menjawab, "Benar Ya Allah. Kami bersaksi, Engkaulah Tuhan kami." Nafsu ini senantiasa tunduk dan patuh terhadap perintah Allah. Ia mengakui bahwa Allahlah yang paling tinggi. Nafsu mutmainahlah yang akan mengarahkan manusia agar selalu mendengarkan perintah Allah. Orang-orang yang memihak pada nafsu mutmainah akan selalu diridhai Allah. Baca Juga Namu hal sama tak terjadi pada nafsu lawwamah. Ketika ditanya pertanyaan yang sama, ia terdiam, tidak menolah tapi juga tidak mengiyakan. Karena itu, Allah memasukkan nafsu lawwamah ke dalam neraka Jahim. Walau dihadapkan pada api neraka Jahim, nafsu ini tetap diam. Setelah diangkat dari tempat terhina itu, Allah kembali menanyakan hal yang sama. Namun nafsu lawwamah masih tak Allah tempatkan nafsu lawwamah di neraka Jahanam. Api neraka telah membakar nafsu ini, sedang ia masih membisu. Setelah diangkat lagi dan ditanyakan hal yang sama, ia masih Allah menempatkan nafsu lawwamah ke neraka Wail. Nereka yang menyiksa penghuninya dengan suhu yang sangat dingin. Nafsu ini ternyata tak tahan dan berteriak meminta ampun seraya berkata, "Benar, Ya Allah. Kami bersaksi, Engkaulah Tuhan kami." Lalu Allah mengangkat dan dijadikan satu dengan nafsu lawwamah mempunyai sifat yang bertolak belakang dengan mutmainah. Ia terus saja mengingkari bahwa Allah adalah Tuhannya. Sifat membangkangnya itu yang kemudian membuat Allah memasukkanya ke dalam neraka Wail. Orang-orang yang memihak pada nafsu lawwamah akan selalu mengedepankan kepentingan pribadi dan membela pada di dunia, mereka akan selalu bersaing mengenai siapa yang paling berkuasa terhadap suatu manusia tergantung jalan hidup yang pilihnya. Jika seseorang hendak beramal dengan keadaan uang yang pas-pasan, maka berkatalah nafsu mutmainah, “Sesungguhnya uang yang engkau amalkan akan menolongmu ketika di hari pembalasan.” Sedangkan nafsu yang satunya, lawwamah akan berkata, “Sungguh dirimu dalam keadaan kekurangan hari ini. Hendaknya engkau beramal ketika mempunyai uang yang lebih banyak.”Menurut Imam Al Ghazali, perang dan pertarungan melawan nafsu berlangsung setiap saat. Dalam pertarungan ini, kita bisa menang pada suatu waktu, tetapi kalah pada waktu yang lain. Begitulah seterusnya, menang dan kalah silih bagi orang-orang tertentu, yang terpelajar dan terlatih, serta mendapat pertolongan dari Allah, mereka mampu menaklukkannya dan keluar sebagai pemenang. Mereka itulah yang dinamakan petarung sejati. Allah SWT menjanjikan kemuliaan dan surga kepada mereka. "Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal-nya." QS al-Nazi`at40-41. Baca Juga 3 Tingkatan Perang Melawan Hawa NafsuDalam buku Mizan al-'Amal, Imam Ghazali menyebutkan tiga tingkatan manusia dalam pertempuran hawa nafsu ini. Yakni1. Orang yang sepenuhnya dikuasai oleh hawa nafsunya dan tidak dapat melawannya sama sekali. Ini merupakan keadaan manusia pada umumnya. Dengan begitu, ia sungguh telah mempertuhankan hawa nafsunya seperti dimaksud ayat iniأَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ ''Maka, pernahkah kamu melihat orang yang telah menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya.'' Al-Jatsiyah 23.2. Orang yang senantiasa dalam pertarungan melawan hawa nafsu. Pada suatu kali ia menang dan pada kali yang lain ia kalah. Kalau maut merenggutnya dalam pertarungan ini, maka ia tergolong mati syahid. Dikatakan demikian, karena ia sedang dalam perjuangan melawan hawa nafsu sesuai perintah Nabi SAW, ''Berjuanglah kamu melawan hawa nafsumu sebagaimana kamu berjuang melawan musuh-musuhmu.'' Ini merupakan tingkatan manusia yang tinggi di bawah para nabi dan wali-wali Allah.
MenurutAl Ghazali, qalb adalah esensi manusia. Al Ghazali menggunakannya sebagai sinonim untuk ruh atau terkadang diri. Al Ghazali memilih menggunakan kata qalb untuk diri dalam semua tulisannya. e. Imam Fachruddin Ar-Raazi (wafat 606 H) Pandangan Imam Fachruddin Ar-Raazi dalam kita tafsirnya Mafatih AlGhaib.
Abstrak Studi ini berusaha menggali dan memahami informasi secara mendalam tentang substansi pemikiran al-Ghazāli dan Sigmund Freud, sehingga dapat ditemukan interkoneksi dasar pemikiran konseptual keduanya tentang potensi manusia. Untuk memperoleh informasi yang tetap dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka studi ini menggunakan pendekatan normatif dan psikologis dengan menggali informasi gagasan kedua tokoh tentang potensi manusia melalui sumber-sumber teks yaitu karya-karya besar kedua tokoh dan literatur-literatur bersinggungan dengan pemikiran keduanya. Studi ini memperoleh kesimpulan bahwa Potensi manusia menurut al-Ghazāli menggunakan empat istilah qalb, ruh, nafs, dan 'aql dan Freud menggukan tiga istilah, id, ego, dan superego. Banyak perbedaan yang ditemukan dari konsep yang dibangun oleh al-Ghazāli dan Freud, Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran kedua tokoh sama-sama dipengaruhi oleh filsafat dan dalam hal hakikat manusia dan perkembangan perilakunya, keduanya mengakui adanya substansi immateri pada manusia dan potensi tersebut dapat dipengaruhi oleh lingkungan Kata Kunci interkoneksi, al-Ghazāli, Sigmund Freud, manusia. Abstract This study seeks to explore and understand the information in depth about the substance of thought of al-Ghazāli and Sigmund Freud, so that interconnection can be found the basis of both conceptual thinking about human potential. To obtain information that remains and can be accounted for scientifically, this study used a normative and psychological approach by digging the information the ideas of both figures about human potential through the sources of the text of the works of both figures and literature tangent to the thoughts of both. The study concluded that The human potential according to al-Ghazāli uses four terms qalb, ruh, nafs, and 'aql and Freud uses three terms, id, ego, and superego. Many differences are found from the concepts constructed by al-Ghazāli and Freud. However, it is undeniable that the thinking of both figures is equally influenced by philosophy and in terms of human nature and the development of its behavior both recognize the existence of an immaterial substance in humans and that potential can Influenced by the environment. A. Pendahuluan Manusia adalah makhluk yang di dalam tubuhnya terdapat potensi untuk mencintai, merindu dan merasa, diberi akal untuk berpikir dan bereaksi serta KONTEKSTUALITA

Dandi antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (Luqman:20) Jika sifat-sifat yang rendah itu menguasai manusia, maka setelah mati, ia akan memandang terhadap keduniaan dan merindukan keindahan di dunia saja.

Berbicara mengenai manusia, Imam AL-Ghazali membaginya menjadi empat golongan. Apa saja itu? Baik. Mari kita simak uraian di bawah ini Pertama, Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri Seseorang yang Tahu berilmu, dan dia Tahu kalau dirinya Tahu. Tanpa bermaksud menghujat yang lain, manusia jenis atau golongan ini merupakan golongan manusia yang paling baik. Sebab, orang yang tahu bahwa dirinya mengetahui merupakan perilaku orang pintar, memiliki kemapanan ilmu. Dan dia mengetahui bahwa ilmu yang didapat harus benar-benar dimanfaatkan untuk umat. Jika menyebut suatu golongan yang terdapat dalam masyarakat Indonesia, makia ulama dan para kyai termasuk golongan ini. Tentu ulama di sini bukan sekedar orang yang memakai sorban dan memiliki jenggot. Sekali lagi, bukan! Akan tetapi benar-benar ulama, yang memiliki kedalaman pengetahuan ilmu dan ilmu ini benar-benar menjadikannya dekat dan takut kepada Allah serta mengajarkan kebaikan, menentang permusuhan. Terhadap golongan pertama ini, kita harus mengikuti, menghormati,dan meneladaninya dalam kehidupan sosial, politik, agama dan lainnya. Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri Seseorang yang Tahu berilmu, tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu. Golongan kedua ini sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat. Bahwa orang ini sebenarnya memiliki potensi atau kemapanan ilmu, akan tetapi tidak menyadari atau mengoptimalkannya untuk keperluan umat. Sehingga, orang pada golongan ini dianalogikan bak “macan tidur”. Ketiga, Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri orang yang tidak tahu dan mengetahui bahwa ia tidak tahu. Secara singkat dan sederhana, golongan manusia ketiga ini adalah mereka yang sedang dalam proses mencari ilmu. Artinya, mencari ilmu orang disini lebih kepada berangkat dari sesuatu yang tidak diketahui akan tetapi ia berusaha keras untuk mengetahuinya. Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Jadi, golongan ini bisa dikatakan belum memiliki kapasitas ilmu yang memadai, akan tetapi dia tahu dan menyadari fakta tersebut sehingga ia berusaha keras untuk belajar dan mengejar ketertinggalan. Keempat, Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri orang yang tidak tahu dan tidak mengetahui bahwa ia tidak tahu. Alfandi dalam Ihya Ulumuddin; Filsafat Ilmu dan Kesucian Hati di Bidang Insan dan Lisan, mengatakan bahwa jenis manusia keempat ini paling buruk, jika tidak mau menggunakan kata “bodoh”. Celakanya, model manusia seperti ini susah diingatkan, ngeyelan, selalu merasa tahu, memiliki ilmu, berhak menjawab semua persoalan, padahal ia tidak mengetahui apa-apa. Sehingga, kita dapat mengatakan kepada manusia golongan terakhir ini bahwa apa yang ia ucapkan lebih banyak menyesatkan karena tidak memiliki landasan keilmuan yang jelas dan mapan. Samaseperti itu, kalau bukan karena Allah, manusia tidak akan maujud (ada) dan sama sekali tidak pula mempunyai sifat-sifat. Oleh sebab itu ia akan mencintai Allah kalau saja bukan karena kemasabodohan terhadapNya. Baca juga: 5 Sifat-Sifat Istri yang Mesti Dicari Menurut Imam Ghazali loading...Imam Ghazali perjalanan manusia di dunia ini bisa dikelompokkan dalam empat tahap - yang inderawi, eksperimental, instingtif dan rasional. Foto/Ilustrasi Ist Imam al-Ghazali menyebut perjalanan manusia di dunia ini bisa dikelompokkan dalam empat tahap - yang inderawi, eksperimental, instingtif dan rasional. Dalam bukunya berjudul "The Alchemy of Happiness" dan diterjemahkan Haidar Bagir menjadi " Kimia Kebahagiaan ", Imam al-Ghazali menjelaskan dalam tahap yang pertama ia seperti seekor rayap yang, meskipun memiliki penglihatan, tak punya kemampuan mengingat dan akan menghapuskan dirinya terus-menerus pada lilin yang sama. Baca Juga Tahap kedua, ia seperti seekor anjing yang, setelah sekali digigit, akan lari ketika melihat sebatang rotan pemukul. Pada tahap ketiga, ia seperti seekor kuda atau domba yang, secara instingtif, terbang seketika tatkala melihat seekor macan atau srigala - musuh-musuh alaminya - sementara mereka tak akan lari jika melihat seekor unta atau kerbau, meskipun kedua binatang ini lebih besar ukurannya. Di dalam tahap yang keempat manusia sama sekali mengatasi batas-batas binatang itu sehingga mampu, sampai batas tertentu, meramalkan dan mempersiapkan diri bagi masa depan. Gerakan-gerakannya pada mulanya bisa dibandingkan dengan berjalan biasa di atas tanah, kemudian menyeberangi laut dengan sebuah kapal, kemudian pada pendaratan keempat - ketika ia sudah akrab dengan hakikat-hakikat - berjalan di atas air. Baca Juga Sementara itu, di balik dataran ini masih ada dataran kelima yang dikenal oleh para nabi dan wali yang bisa dibandingkan dengan terbang mengarungi kata Imam al-Ghazali, manusia punya kemampuan untuk dada pada berbagai dataran yang berbeda, mulai dari dataran hewaniah sampai dataran malaikat. Dan persis dalam hal inilah terletak bahayanya, yaitu dari kemungkinan jatuh ke dataran yang paling rendah. Di dalam al-Qur'an tertulis, "Telah Kami tawarkan yaitu tanggung jawab atau kehendak bebas kepada lelangit dan bumi serta gunung-gunung; mereka menolak untuk menanggungnya. Tetapi manusia mau mananggungnya. Sesungguhnya manusia itu bodoh." "Tidak hewan tidak pula malaikat bisa mengubah tingkat dan tempat ia ditempatkan," ujar Imam al-Ghazali. "Tetapi seseorang bisa tenggelam ke dataran hewaniah atau terbang ke dataran malaikat, dan inilah arti dari 'penanggungan beban' sebagaimana disebutkan di atas oleh al-Qur'an," jelasnya. Menurut Imam al-Ghazali, sebagian besar manusia memilih untuk berada di dua tahap terendah tersebut di atas, dan yang tetap tinggal biasanya selalu bersikap bermusuhan dengan orang yang bepergian atau musafir yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Baca Juga Temuan Ahli Ilmu KalamBanyak orang dari kelas yang disebut terdahulu, karena tidak memiliki keyakinan yang teguh tentang dunia yang akan datang, ketika dikuasai oleh nafsu-nafsu inderawi, menolaknya sama sekali. Mereka berkata bahwa neraka adalah suatu temuan para ahli ilmu kalam belaka untuk menakut-nakuti orang. Mereka memandang para ahli ilmu kalam dengan penghinaan terbuka. "Berdebat dengan orang-orang seperti ini sedikit sekali manfaatnya. Meskipun demikian, ada yang bisa dikatakan pada orang yang seperti ini yang mungkin bisa membuatnya berhenti dan merenung," ujar Imam al-Ghazali. "Benarkah anda sungguh-sungguh berpikir bahwa nabi dan wali yang percaya pada kehidupan masa akan datang semuanya salah dan anda, yang menolaknya, benar?" Jika ia menjawab, "Ya," saya sedemikian yakin - sebagaimana saya yakin bahwa dua lebih besar daripada satu - bahwasanya jiwa dan kehidupan masa depan dalam bentuk kebahagiaan maupun hukuman itu tidak ada, maka manusia seperti itu sudah tidak mempunyai harapan lagi. Yang bisa diperbuat hanyalah meninggalkannya sendiri sembari mengingat kata-kata al-Qur'an, "Meskipun kau peringatkan mereka, mereka tak akan ingat."Tetapi jika ia berkata bahwa kehidupan masa depan adalah suatu kebolehjadian, hanya bahwa doktrin itu penuh mengandung keraguan dan misteri, sehingga tidak mungkin untuk bisa memutuskan benarkah hal itu atau tidak, maka seseorang bisa berkata kepadanya, "Jika demikian, sebaiknya anda selesaikan baik-baik keraguan itu." Baca Juga ImamAl-Ghazali, atau yang dikenal sebagai Algazel di Dunia Barat Abad Pertengahan, adalah seorang tokoh dan filsuf terkemuka yang memiliki kejeniusan dan kepakaran di bidang fiqh, ushul dan tasawuf. Beliau lahir di Thusi daerah Khurasan wilayah Persia tahun 450 H (1058 M). Imam Al-Ghazali menuliskan Ihya 'Ulumuddin (membahas ilmu-ilmu agama) yang dikarangnya
ADALAH Syeikh Imam al Ghazali atau bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafii adalah ulama produktif. Tidak kurang 228 kitab telah ditulisnya, meliputi berbagai disiplin ilmu; tasawuf, fikih, teologi, logika, hingga filsafat. Sang Hujjatul Islam julukan ini diberikan karena kemampuan daya ingat yang kuat dan bijak dalam berhujjah ini sangat dihormati di dua dunia Islam yaitu Saljuk dan Abbasiyah, yang merupakan pusat kebesaran Islam. Al Ghazali pernah membagi manusia menjadi empat 4 golongan; Pertama, Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri Seseorang yang Tahu berilmu, dan dia Tahu kalau dirinya Tahu. Orang ini bisa disebut alim = mengetahui. Kepada orang ini yang harus kita lakukan adalah mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam, yang masih butuh banyak diajari, maka sudah seharusnya kita mencari orang yang seperti ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat hati. “Ini adalah jenis manusia yang paling baik. Jenis manusia yang memiliki kemapanan ilmu, dan dia tahu kalau dirinya itu berilmu, maka ia menggunakan ilmunya. Ia berusaha semaksimal mungkin agar ilmunya benar-benar bermanfaat bagi dirinya, orang sekitarnya, dan bahkan bagi seluruh umat manusia. Manusia jenis ini adalah manusia unggul. Manusia yang sukses dunia dan akhirat,” ujarnya. Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri Seseorang yang Tahu berilmu, tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu. Untuk model ini, bolehlah kita sebut dia seumpama orang yang tengah tertidur. Sikap kita kepadanya membangunkan dia. Manusia yang memiliki ilmu dan kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari kalau dirinya memiliki ilmu dan kecakapan. Manusia jenis ini sering kita jumpai di sekeliling kita. Terkadang kita menemukan orang yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, tapi ia tidak tahu kalau memiliki potensi. Karena keberadaan dia seakan gak berguna, selama dia belum bangun manusia ini sukses di dunia tapi rugi di akhirat. Ketiga, Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri Seseorang yang tidak tahu tidak atau belum berilmu, tapi dia tahu alias sadar diri kalau dia tidak tahu. Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Karena dia tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar. Dengan belajar itu, sangat diharapkan suatu saat dia bisa berilmu dan tahu kalau dirinya berilmu. Manusia seperti ini sengsara di dunia tapi bahagia di akhirat. Keempat, Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri Seseorang yang Tidak Tahu tidak berilmu, dan dia Tidak Tahu kalau dirinya Tidak Tahu. Menurut Imam Ghazali, inilah adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa. Repotnya manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah sebab ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling susah dicari kebaikannya. Manusia seperti ini dinilai tidak sukses di dunia, juga merugi di akhirat. Untuk itu mari kita intropeksi diri masing-masing, di kelompak manakah kita berada. Semoga Bermanfaat.*/Kholili Hasib
MenurutAl-Ghazali,hal ini tidak sesuai dengan ajaran AL-qur’an dan Al-Hadits yang merupakan sumber kebenaran mutlak kaum muslimin5 Muncul pertanyaan mengapa Tuhan mengizinkan adanya ketiadaan pra-adanya dunia dan mengapa Tuhan harus menunggu untuk membuat alam semesta. Namun perlu di analisis bahwa tuhan itu bermoral dan bersahabat
Penjelasan empat golongan manusia menurut imam ghazali sumber istimewa - Di kalangan suni, khususnya di Indonesia, Imam al Ghazali merupakan ulama yang masyhur. Imam al-Ghazali terkenal berkat keluasaan ilmunya dalam segala bidang, mulai dari tasawuf, fikih, teologi hingga filsafat. Pemikiran Imam al-Ghazali menjadi rujukan serta pijakan dalam bidang tasawuf. Hal itu terbukti dari banyaknya karya Imam al-Ghazali yang dikaji di berbagai pesantren di Indonesia. Masterpeace Imam Ghazali, Ihya Ulumudin menjadi daya tarik tersendiri di kalangan pesantren, bahkan perguruan tinggi untuk mengkaji dan menelitinya. Di masa dinasti Abasiyah dan Saljuk, Imam al-Ghazali sangat dihormati dan disegani banyak orang. Sampai pada waktu itu, Imam al-Ghazali mendapat gelar Hujjatul Islam. Gelar ini disematkan kepada beliau karena kemampuan daya ingat yang kuat dan bijak dalam berhujjah. Baca Ini 3 Golongan Saat Bertanya, Tidak Perlu Ditanggapi Dalam pandangan Imam al-Ghazali, manusia terbagi menjadi empat golongan Pertama, Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri Seseorang yang Tahu berilmu, dan dia Tahu kalau dirinya Tahu. Menurut al-Ghazali, kelompok pertama adalah orang-orang yang alim = mengetahui. Bagi orang awam, yang masih butuh bimbingan, sudah seharusnya mengikuti laku lampahnya orang alim tersebut. Sebab, duduk bersamanya akan menjadi pengobat hati sekaligus menambah wawasan. Orang yang termasuk golongan ini, senantiasa akan mengamalkan ilmunya semaksimal mungkin. Ia tahu kalau dirinya memiliki keluasan ilmu, sehingga harus mengajarkan serta mengamalkan ilmunya. "Manusia jenis ini adalah manusia unggul. Manusia yang sukses dunia dan akhirat." Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri Seseorang yang Tahu berilmu, tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu. Orang yang kedua ini berbeda dengan orang yang tergolong kelompok pertama. Kalau orang pertama, kita harus mengikutinya. Namun kepada orang kedua ini, kita mengingatkannya. Ia memiliki ilmu dan kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari kalau dirinya memiliki ilmu dan kecakapan. Orang seperti ini acapkali dijumpai di tengah-tengah kita. Ia sejatinya mempunyai segudang potensi yang luar biasa. Akan tetapi, orang tersebut tidak tahu akan potensi yang ada pada dirinya. Sehingga selama dia belum bangun dan sadar diri, orang ini hanya sukses di dunia tapi rugi di akhirat. Baca Idul Fitri, Halal Bi Halal dan Pemersatu Bangsa Ketiga, Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri Seseorang yang tidak tahu, tapi dia tahu bahwa dirinya tidak tahu. Orang yang masuk kategori kelompok ketiga ini, menurut Imam al-Ghazali, masih tergolong manusia yang baik. Sebab, ia meenyadari kekurangan yang ada pada dirinya. Sehingga, ia mampu menempatkan dirinya di tempat yang sepatutnya. Orang jenis ini akan senantiasa intropeksi diri dan mau belajar dari sebuah kesalahan. Dengan belajar, ia berharap suatu saat nanti bisa berilmu dan mampu menjadi lebih baik lagi. Orang seperti ini sengsara di dunia tapi bahagia di akhirat. Keempat, Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri Seseorang yang Tidak Tahu tidak berilmu, dan dia Tidak Tahu kalau dirinya Tidak Tahu. Dalam pandangan Imam al-Ghazali, kelompok terakhir ini merupakan orang-orang yang paling buruk. Ia selalu merasa dirinya mengerti, tahu dan mempunyai ilmu. Padahal, ia tidak tahu apapun. Ibarat pepatah lama, tong kosong nyaring bunyinya. Baca Halal Bi Halal, Titik Temu Tradisi dan Ajaran Agama Tipologi orang seperti ini biasanya susah untuk disadarkan. Ia merasa benar dengan apa yang dikerjakannya dan akan membantah kalau diingatkan perihal kesalahan yang dilakukanya. Berusan dengan orang yang seperti demikian akan terasa merepotkan dan susah. Sebab, ia merasa dirinya paling benar. Menurut Imam al-Ghazali, orang tersebut termasuk orang yang tidak sukses di dunia, juga merugi di akhirat. Untuk itu, mari kita senaniasa bermuhasabah atau intropeksi diri masing-masing agar menjadi pribadi yang lebih baik. [
U5D7BaX.
  • tjqm7w32ms.pages.dev/362
  • tjqm7w32ms.pages.dev/5
  • tjqm7w32ms.pages.dev/343
  • tjqm7w32ms.pages.dev/48
  • tjqm7w32ms.pages.dev/63
  • tjqm7w32ms.pages.dev/297
  • tjqm7w32ms.pages.dev/103
  • tjqm7w32ms.pages.dev/100
  • tjqm7w32ms.pages.dev/258
  • 4 sifat manusia menurut imam ghazali