jenisjenis panggung. Panggung. Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukan dimana interaksi antara kerja penulis lakon, sutradara, dan aktor ditampilkan di hadapan penonton. Di atas panggung inilah semua laku lakon disajikan dengan maksud agar penonton menangkap maksud cerita yang ditampilkan. Untuk menyampaikan maksud tersebut

Ilustrasi tari pendet di Bali. Foto Shutter StockBali merupakan salah satu destinasi wisata di Indonesia yang sangat populer di dunia. Banyak wisatawan yang tertarik berkunjung ke Bali karena disuguhi pemandangan indah, kebudayaan memesona, dan upacara keagamaan yang masyarakat Bali beragama Hindu. Dalam kesehariannya, mereka berkomunikasi menggunakan bahasa Bali yang merupakan bahasa Austronesia dari anak cabang buku Indonesiaku Kaya Bahasa karya Desi Saraswati, bahasa tersebut terdiri atas tiga jenis, yakni Bali Baku, Bali Aga, dan Bali Jawa. Kemudian ada pula tingkatan penggunaannya yang terdiri dari Bali Alus, Bali Madya, dan Bali istilah sering digunakan dalam keseharian masyarakat Bali, salah satunya adalah rahajeng semeng. Apa artinya dalam bahasa Bali? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut Rahajeng Semeng dalam Bahasa BaliIlustrasi tari pendet di Bali. Foto Shutter StockDalam bahasa Bali, rahajeng semeng artinya selamat pagi. Secara morfologis, ungkapan tersebut biasa digunakan sebagai salam sapaan yang merujuk pada keadaan waktu tertentu. Mengutip jurnal Pengembangan dan Penggunaan Bahasa Bali Ancangan Menuju Pemodernan Bahasa karya I Gede Nala Antara, ungkapan rahajeng semeng dibentuk dari kata dasar "rahajeng" yang berarti “selamat sentosa”. Ungkapan ini termasuk dalam ragam bahasa Bali alus mider. Diambil kata dasar rahajeng, kemudian ditambahkan lagi kata semeng di akhir frasanya. Secara harfiah, semeng artinya pagi. Biasanya, ungkapan rahajeng semeng juga digunakan dalam dunia penyiaran. Fungsinya untuk menyapa pemirsa yang mendengar atau menonton siaran ini contoh penggunaan ungkapan rahajeng semeng dalam bahasa Bali dan Indonesia selengkapnyaOm swastiastu, inggih para pamiarsa sareng sami, rahajeng sore aturang tityang ring pamiarsa sane wenten ring puri lan genah pakaryan. Kacunduk malih sareng tityang ring acara Dewata Nunas Om swastyastu, para pemirsa semuanya, saya mengucapkan selamat sore kepada para pemirsa semuanya yang sedang ada di tempat kerja. Bertemu lagi dengan saya di acara Dewata Nunas TembangPerlu dipahami bahwa bahasa yang digunakan masyarakat Bali sangatlah beragam. Bahasa tersebut ditentukan berdasarkan fungsinya masing-masing, ada yang sifatnya alus, madya, hingga bahasa, Bali juga dikenal memiliki kekayaan budaya dan adat istiadat. Ada banyak tarian yang biasa dipentaskan dalam pagelaran seni, seperti Tari Pendet, Tari Barongan, dan Tari Kecak. Semua daya tarik itu membuat turis lokal dan mancanegara kerasan menetap atau sekadar berlibur di Bali. Itu mengapa Bali sangat pantas jika dijuluki sebagai "Paradise" atau surganya wisata Bali Ilustrasi Kintamani, Bali. Foto ShutterstockKebudayaan Bali berlandaskan pada tiga hubungan timbal balik yang disebut Tri Hita Karana. “Tri” berarti tiga, “Hita” berarti kebahagiaan atau kedamaian, dan “Karana” yang berarti penyebab. Jadi, Tri Hita Karana adalah tiga penyebab terciptanya tersebut yang membuat destinasi wisata di Bali selalu dilirik oleh para pelancong asing. Predikat sebagai pulau Dewata memang layak disematkan kepada buku Mengenal Sepintas Seni Budaya Bali susunan Bu Win, ada banyak pura dan tempat suci di Bali yang merefleksikan sembah sujud kepada berbagai manifestasi. Keunikan dan keramahan penduduknya menjadi daya tarik tersendiri bagi para menjadi salah satu daerah di Bali yang diberi predikat sebagai gudangnya seniman. Ada banyak maestro seniman yang lahir dari daerah ini dan menguasai berbagai bidang, mulai dari seni patung, seni lukis, seni tari, hingga seni juga terkenal dengan objek-objek wisatanya. Misalnya di kawasan wisata Goa Gajah, Tampak Siring, Gunung Kawi, Kawasan Wisata Gajah di Desa Taro, Bali Zoo Park, pusat perbelanjaan kerajinan seni, dan saja jenis bahasa di Bali?Apa saja tingkatan bahasa Bali?Apa saja tempat wisata yang ada di Gianyar Bali?

Bukangalih bedigale, ngadu sebeng, suksmanipun : Mangda uning i raga nyidra semu kalih laksana timpal wiadin anak sane darma wiadin krinyi utawi egar wiadin sebet. Buka ngenjekin ikut cicinge, mabalik nyaplok, suksmanipun : Sakadi i bapa ngenken i pianak ngrereh napi-napi, raris i pianak mabalik ngenken bapanipune ngerereh punika. Jakarta - Bali sudah membuka diri untuk wisatawan domestik dan internasional dari 19 negara. Mengunjungi Bali, tandanya wisatawan harus dapat menghargai kearifan lokal yang ada di sana. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengenal bahasa Kamus Dasar Bahasa Bali yang bisa digunakan pelancong saat berkunjung ke Bali1. Om SwastyastuSalam pembuka seperti Assalamualaikum, bisa juga berarti permisi. 2. MetakenBertanya, digunakan saat ingin bertanya3. Punapi Gatra?Apa Kabar? Digunakan untuk menanyakan kabar Jagi Kirang?Boleh Kurang? Digunakan saat melakukan tawar Kuda Hargane?Berapa Harganya? Digunakan untuk menanyakan TenTidak, Digunakan untuk menolak atau mengatakan tidak pada Ring Dija?Dimana? Digunakan saat menanyakan letak/ Bli/MbokBli merupakan sebutan untuk laki-laki dan Mbok merupakan sebutan untuk wanita9. NikiIni. Digunakan untuk menunjuk suatu objek yang NikaItu. Digunakan untuk menunjuk objek yang MangkinSekarang. Digunakan untuk mengatakan waktu saat MepamitPulang. Digunakan saat berpamitan DurungBelum. Digunakan saat mengatakan NgajengMakan. Digunakan saat sedang SuksmaTerimakasih. Digunakan saat mengucapkan Suksma MewaliTerimakasih kembali, Digunakan saat mengucapkan tips agar Bahasa Bali yang diucapkan terdengar fasih, traveler bisa mengubah setiap huruf a yang ada di belakang kata menjadi suksma dibaca suksme atau kuda dibaca Rahajeng SemengSelamat pagi. Kata ini dapat kamu gunakan ketika akan menyapa lupa, gunakan kata sapaan bahasa Bali ini sesuai waktunya, ya. Rahajeng tengai untuk siang hari, rahajeng sore untuk sore hari, dan rahajeng wengi untuk malam Wastan TitiangSetelah mengucapkan salam, kamu bisa memperkenalkan nama. Dalam bahasa Bali, nama saya dapat diartikan sebagai wastan contoh, jika kamu mengatakan 'nama saya Budi', dalam bahasa Bali menjadi 'wastan titiang Budi'.Jika lawan bicara menanyakan asal daerah, kamu bisa menggunakan kata 'saking'. Misalnya, 'saya dari Jakarta'. Dalam bahasa Bali menjadi 'titiang saking Jakarta'. Simak Video "Sensasi Foto Bersama Monyet di Hutan Pala Sangeh, Badung" [GambasVideo 20detik] ddn/ddn
BahasaBali merupakan sebuah bahasa Austronesia yang dituturkan terutamanya di pulau Bali, pulau Lombok bahagian barat, dan sedikit di ujung timur pulau Jawa.Di Bali sendiri Bahasa Bali mempunyai tingkatan penggunaannya, misalnya ada yang disebut Bali Alus, Bali Madya, dan Bali Kasar. Bahasa Bali Alus digunakan untuk bertutur formal misalnya dalam pertemuan di

Denpasar - Bali memiliki bahasa khas yang biasa diucapkan warga Pulau Dewata, yakni Bahasa Bali . Nah, biar lebih paham, berikut daftar beberapa kalimat beserta artinya dalam kamus Bahasa Om SwastyastuSalam pembuka, dan juga bermakna permisi. 2. Rahajeng SemengRahajeng Semeng merupakan sapaan dalam bahasa Bali. Artinya 'Selamat Pagi'. Siang hari tinggal diganti menjadi 'Rahajeng Siang'. Lalu bila malam dan sore, 'Rahajeng Malam' dan 'Rahajeng Sore'.3. Punapi gatraKalimat ini memiliki arti 'Apa Kabar?'. Ketika mendapatkan pertanyaan seperti ini, kamu bisa menjawab 'tiang becik-becik' yang dalam bahasa Indonesia artinya "saya baik-baik saja".4.. Matur SuksmaDalam bahasa Bali 'Matur Suksma' artinya 'Terima Kasih'. Kamu juga bisa menyingkat jadi 'Suksma'. Jangan lupa bilang ini ya setelah mendapat bantuan di Bali!5. Wastan TitiangSetelah mengucapkan salam, kamu bisa memperkenalkan nama. Dalam bahasa Bali, nama saya dapat diucapkan dalam Bahasa Bali dengan 'wastan titiang'.Sebagai contoh, jika kamu mengatakan 'nama saya Agus', selanjutnya dalam bahasa Bali menjadi 'wastan titiang Budi'.Jika lawan bicara menanyakan asal daerah, kamu bisa menggunakan kata 'saking'. Misalnya, 'saya dari Jakarta'. Dalam bahasa Bali menjadi 'titiang saking Jakarta'. Tresna Ajak AdiNah, kalau kamu jatuh cinta sama perempuan di Bali bisa coba kalimat ini. Ini merupakan kata-kata bahasa bali buat pacar, artinya "Aku cinta sama kamu adik".7. Bli/MbokJika berada di Bali, traveler dapat menyapa lawan bicara dengan sebutan 'bli' untuk laki-laki dan 'mbok' untuk perempuan. Fungsinya sama seperti sapaan 'mas" atau 'mbak' dalam bahasa ingin menyapa seorang laki-laki bernama Made, gunakan 'Bli Made'. Atau menyapa perempuan bernama 'Komang', gunakan 'Mbok Komang'.8. Aji Kuda NikiBahasa Bali ini sangat berguna saat tengah berbelanja. 'Aji Kuda Niki' artinya 'Berapa harganya ini' atau kamu bisa menyingkat menjadi 'Kuda niki?'9. NgudiangJika ingin sedikit basa-basi dengan teman, kamu bisa menanyakan 'Lagi ngapain?' atau dalam bahasa Bali 'Ngudiang'. Bila teman sedang jalan-jalan pasti ia akan menjawab 'melali' yang artinya 'jalan-jalan'.10. DijaIngin menanyakan lokasi teman kamu dalam bahasa Bali? Coba tanya dengan kata 'Dija?' yang artinya 'Di mana'. Dijamin ia akan menjawab lokasinya saat itu NumbasJika ingin berbelanja di tempat wisata, kamu bisa menggunakan kata 'numbas' yang artinya 'beli'. Contohnya, 'saya ingin membeli satu porsi nasi lawar'. Dalam bahasa Bali berbunyi,'titiang pacang numbas nasi lawar asiki'.12. Aji Kuda NikiBila traveler ingin menanyakan harga suatu barang, gunakan kalimat 'aji kuda niki?' yang artinya 'berapa harganya ini?'.Jika ingin menawar harga, gunakan kalimat,'ten dados tawah?' yang artinya 'apakah bisa ditawar lebih murah?'.13. JaenKuliner Bali memang terkenal akan kelezatannya. Tidak ada salahnya lho memuji cita rasa kuliner Bali dengan mengatakan bahwa makanan itu dalam bahasa Bali disebut 'jaen'. Contohnya, kamu ingin mengatakan 'nasi lawar enak sekali' maka dalam bahasa Bali kalimatnya menjadi 'nasi lawar jaen pisan'.14. MetakenArtinya bertanya pada sesorang15. Dados Kirang?Boleh Kurang? Digunakan saat melakukan tawar TenTidak, Digunakan untuk menolak atau mengatakan tidak pada Ring Dija?Dimana? Digunakan saat menanyakan letak/ MangkinSekarang. Digunakan untuk mengatakan waktu saat MepamitPulang. Digunakan saat berpamitan DurungBelum. Digunakan saat mengatakan Ngiring NgajengAyo makan. Digunakan saat ingin mengajak SemetonSaudara atau warga Bali. Simak Video "Kondisi 35 Rumah Semi Permanen di Denpasar Ludes Terbakar" [GambasVideo 20detik] kws/kws

Ini ada riwayatnya,” cetusnya. Bali setelah menyadari pertikaian dalam wilayah kekuasaannya itu, antara suku Sasak saat itu sukar mereda. Dan dinilai bernuansa sara. Lalu pemerintah Bali melahirkan ide, agar langgengnya roda pemerintahannya, salah seorang putra raja Bali akan dikhitankan lalu masuk Islam.

- Tahukkah kamu arti dari Kenyang dalam bahasa Bali, kata tersebut ramai disebut di media sosial maupun di Internet. Kata kenyang yang biasa kita dengar adalah ketika orang sudah merasa puas makan atau perutnya sudah terisi penuh sehingga tidak bisa memasukan makanan lagi ke dalam mulutnya. Lain halnya arti kenyang di Bali yang memiliki arti berbeda Berikut penjelasan arti kata Kenyang dalam Bahasa Bali Berdasarkan penelusuran melalui situs terjemahan bahasa Bali - Indonesia kata Kenyang dalam bahasa bali artinya ngaceng, menjadi kaku atau keras kepala. Adapun terjemahan lain diperkirakan menggunakan algoritme kenyang diartikan konak, ereksi, bangun, berdiri, tegak dan sebagainya. Beda halnya kata kenyang dalam bahawa Jawa atau Indonesia, kenyang diartikan sudah puas makan perutnya sudah terisi penuh Nah, sudah tahukan artinya, bila kamu sedang liburan jalan-jalan ke Bali selesai makan jangan ngucapin kata Kenyang keras-keras di depan umum ya. Dikutip dari berikut kumpulan bahasa bali dan terjemahan Indonesia 1. saya bahasa Balinya tiang, titiang2. kamu bahasa Balinya cai3. dia bahasa Balinya ia4. kami/kita bahasa Balinya raga5. kalian bahasa Balinya cai6. mereka bahasa Balinya ia7. ini bahasa Balinya niki, ene8. itu bahasa Balinya nika, ento9. sini bahasa Balinya deriki, dini10. situ/sana bahasa Balinya derika, ditu11. siapa bahasa Balinya sira, nyen12. apa bahasa Balinya napi, ape13. di mana bahasa Balinya ring dija, dije14. kapan bahasa Balinya pidan15. bagaimana bahasa Balinya kenken16. bukan/tidak bahasa Balinya nenten, tusing17. semua bahasa Balinya samian, mekejang, konyang18. banyak bahasa Balinya akeh, liyu, bek 19. sedikit bahasa Balinya bedik20. lain bahasa Balinya len, lian21. satu bahasa Balinya siki22. dua bahasa Balinya kalih23. tiga bahasa Balinya tetiga24. empat bahasa Balinya patpat25. lima bahasa Balinya lelima26. besar bahasa Balinya ageng, gede27. panjang bahasa Balinya dawa, lantang28. lebar bahasa Balinya linggah29. tebal bahasa Balinya tebel30. berat bahasa Balinya baat31. kecil bahasa Balinya alit, cenik32. pendek bahasa Balinya bawak33. sempit bahasa Balinya cupek, cupet34. tipis bahasa Balinya tipis35. perempuan/wanita bahasa Balinya luh, lua36. laki-laki/pria bahasa Balinya lanang, muani37. manusia bahasa Balinya manusa, jeleme38. anak bahasa Balinya pianak, panak39. istri bahasa Balinya rabi, kurenan40. suami bahasa Balinya rabi, kurenan41. ibu bahasa Balinya biyang, meme42. ayah bahasa Balinya aji, bapa43. binatang bahasa Balinya buron44. ikan bahasa Balinya be45. burung bahasa Balinya kedis46. anjing bahasa Balinya kuluk, cicing47. kutu bahasa Balinya kutu48. ular bahasa Balinya lelipi, lipi49. cacing bahasa Balinya cacing50. pohon bahasa Balinya wit, punyan51. hutan bahasa Balinya alas52. ranting bahasa Balinya carang53. buah bahasa Balinya woh54. biji bahasa Balinya bulih55. daun bahasa Balinya don56. akar bahasa Balinya akah57. kulit kayu bahasa Balinya babakan58. bunga bahasa Balinya sekar59. rumput bahasa Balinya padang60. tali bahasa Balinya tali61. kulit bahasa Balinya kulit62. daging bahasa Balinya be63. darah bahasa Balinya getih64. tulang bahasa Balinya asti65. lemak bahasa Balinya muluk66. telur bahasa Balinya taluh67. tanduk bahasa Balinya tanduk68. ekor bahasa Balinya ikuh, ikut69. bulu bahasa Balinya bulu70. rambut bahasa Balinya bok71. kepala bahasa Balinya sirah, duur72. telinga bahasa Balinya kuping, karna73. mata bahasa Balinya mata, peningalan, penyingakan74. hidung bahasa Balinya cunguh75. mulut bahasa Balinya cangkem76. gigi bahasa Balinya untu77. lidah bahasa Balinya layah78. kuku bahasa Balinya naka79. kaki bahasa Balinya batis80. telapak kaki bahasa Balinya tapak batis81. lutut bahasa Balinya entud82. tangan bahasa Balinya lima83. sayap bahasa Balinya kampid84. perut bahasa Balinya basang85. usus bahasa Balinya jeroan86. leher bahasa Balinya baong87. punggung bahasa Balinya tundu88. payudara bahasa Balinya nyonyo, susu89. jantung bahasa Balinya papusuhan90. hati bahasa Balinya ati91. minum bahasa Balinya meminum nginem92. makan memakan bahasa Balinya ngajeng93. gigit menggigit bahasa Balinya ngutgut94. isap mengisap bahasa Balinya nyepsep95. ludah meludah bahasa Balinya mekecuh96. muntah bahasa Balinya ngutah97. tiup meniup bahasa Balinya ngupin98. nafas bernafas bahasa Balinya mangkihan99. tawa tertawa bahasa Balinya kedek100. lihat melihat bahasa Balinya ningal Baca artike lain di topik Arti Kata
BULELENGPOSTCOM--- Ary kencana adalah penyanyi bali yang cukup terkenal di mana setiap lagu yang ia rilis memiliki arti dan makna yang lekat dengan kehidupan.. Lagu Ary Kencana Biro Jodoh ini bercerita tentang seorang lelaki yang kesulitan mendapatkan jodoh, setiap malam minggu selalu merenung dan merasa iri dengan pria lain yang bahklan bisa
Selama ini mungkin sebagian besar dari kita yang pernah datang ke Bali hanya sekedar melihat keindahan alamnya saja. Tanpa kita sadari sebenarnya telinga kita sering mendengar kata-kata yang merupakan istilah dalam bahasa Bali. Atau sudah saking biasanya kita mendengar kata-kata tersebut sampai tidak ngeh kalau itu merupakan bagian dari bahasa Bali. Memang cukup banyak istilah kata dalam bahasa bali yang seperti sudah umum digunakan. Bali sebagai tujuan wisata lokal dan internasional merupakan wilayah istimewa di Indonesia. Rasanya memang selain mengenal panorama alamnya yang indah kita juga perlu mengetahui secara garis besar istilah kata dalam bahasa Bali yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Salah satu tujuannya adalah agar masyarakat Bali merasa mereka dihargai bukan hanya dieksplorasi tempat wisata saja. Manusia dalam hal ini masyarakat Bali juga merupakan bagian dari “paket wisata” di Bali. Agar kita bisa menjadi lebih dekat dengan masyarakat setempat saat mengunjungi wisata Bali ada baiknya mulai mengenal bahasa mereka. Mulai dari yang sederhana saja sebagaimana yang ada di dalam tulisan dibawah ini. Hal yang Perlu Diketahui Tentang Bahasa Bali Sejarah Bahasa Bali Bahasa Bali merupakan bagian dari bahasa Austronesia yang merupakan cabang bahasa Sundik atau lebih spesifik adalah Bali-Sasak. Perlu diketahui bahwa bahasa Austronesia tersebut bukan hanya digunakan dalam percakapan sehari-hari masyarakat Bali tetapi juga berlaku di wilayah Lombok terutama pada bagian barat. Selain itu juga dipakai sebagai bahasa orang Jawa yang ada di ujung timur yaitu Banyuwangi. Jadi jangan heran jika Anda mendengar orang berbicara bahasa Bali tetapi Anda sedang tidak berada disana. Ada Pengaruh Bahasa Jawa Dalam banyak literatur kita bisa melihat dan menemukan bahwa cukup banyak istilah kata dalam bahasa Bali yang sangat mirip dengan bahasa Jawa. Ini menunjukkan bahwa memang bahasa Bali mendapatkan banyak pengaruh dari bahasa Jawa. Hal ini memang hal yang lumrah mengingat secara geografis Pulau Bali sangat berdekatan dengan Pulau Jawa. Selain itu juga menurut sejarah dulunya Pulau Bali termasuk salah satu wilayah yang ditaklukkan oleh Patih Gajah Mada yang turut membawa serta bahasa Jawa kesana. Walaupun sebenarnya banyak kosakata dalam bahasa Bali yang lebih mirip bahasa Melayu tetapi pengaruh penaklukan oleh Gajah Mada membuat pelafalan bahasa Bali menjadi mirip dengan bahasa Jawa. Kosa Kata dan Istilah Dalam Bahasa Bali Istilah Bilangan Dalam bahasa bali kata “bilangan” disebut dengan wilangan. Tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesia. Lalu bagaimana dengan kata-kata untuk menyebutkan angka dalam bilangan menggunakan bahasa Bali? Inilah beberapa contohnya. – 1 disebut dengan besik atau siki – 2 disebut dengan kalih, ini sama dengan bahasa Jawa – 3 disebut dengan telu, sama dengan bahasa Jawa – 4 disebut dengan papat, sama dengan bahasa Jawa – 5 disebut dengan lima Kalau dilihat dari kelima contoh diatas sudah terlihat bahwa istilah angka dalam bahasa Bali sangat mendekati kemiripan dengan bagaimana menyebut angka dalam bahasa Jawa. Istilah Untuk Menyebut Orang Anda pasti sudah terlalu sering mendengar sebutan Made, Kadek, Ketut dan nama lainnya dari orang Bali. Bagi kita yang tidak tahu akan berpikir bahwa itu hanyalah sapaan atau sebutan biasa saja untuk orang. Padahal sebenarnya tidak seperti itu. Di Bali anak-anak dinamakan dengan menggunakan urutan kelahiran seperti Eko, Dwi, Tri dan lainnya di Jawa. Dan nama tersebut masih dibedakan lagi untuk anak laki-laki dan perempuan. ▪ Nama Anak Laki-laki – Nama untuk anak pertama biasanya menggunakan Gede, Wayan, Putu – Nama anak kedua menggunakan Made atau Nengah – Nama anak ketiga menggunakan Nyoman atau Komang – Nama anak keempat menggunakan Ketut ▪ Nama Anak Perempuan – Nama untuk anak pertama biasanya menggunakan tambahan “Luh” sebelum Gede, Wayan, Putu – Nama anak kedua menggunakan Kadek – Nama anak ketiga menggunakan Nyoman atau Komang – Nama anak keempat menggunakan Ketut Setelah anak keempat akan berulang lagi seperti anak pertama untuk anak kelima dan seterusnya. Nama Orang Menurut Kasta Di dalam masyarakat Bali memang mengenal istilah kasta yang disebabkan oleh pengaruh agama Hindu yang dianut oleh mayoritas orang disana. Termasuk dalam pemberian nama pada keturunan-keturunannya. – Kasta Brahmana yang merupakan kasta tertinggi biasanya menggunakan nama Ida Bagus atau Ida Ayu – Kasta Ksatria yang merupakan keturunan pejabat priyayi biasanya memiliki nama dengan awalan Anak Agung, Cokorda, Gusti atau Desak – Kasta Waisya yang merupakan keturunan pedagang biasanya menggunakan awalan Ngakan, Kompyang, Si atau Sang – Kasta Sudra yang merupakan tingkatan terendah dalam tatanan masyarakat tidak menambahkan nama apapun tetapi biasanya langsung dengan nama sesuai urutan kelahiran seperti Made, Putu, Kadek dan lainnya.
Berikutini adalah beberapa kata yang ada dalam bahasa bali, sudah dilengkapi dengan artinya di Bahasa Indonesia. Kr. Andap Kr. Alus Sor Kr. Alus Singgih Kr. Bahasa Indonesia sebeng -semita -swabawa -air muka,raut wajah. sebet -sedih -biapara, sungsut -sedih
Indonesia merupakan sebuah negara yang tersusun atas berbagai suku bangsa dimana setiap sukunya memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Meskipun secara resmi bangsa Indonesia menggunakan bahasa Indonesia, dalam percakapan sehari-hari ataupun dalam kegiatan budaya mulai dari Aceh hingga papua memiliki bahasa dengan dialek yang berbeda. Misalnya seperti Bali yang memiliki bahasa Bali. Salah satu bahasa daerah yang cukup terkenal adalah bahasa Bali. Bahasa ini banyak digunakan secara luas dalam percakapan di pulau Bali oleh masyarakat asli sana. Selain itu juga digunakan dalam setiap kegiatan kebudayaan khas Bali maupun kegiatan keagamaan hindu Bali. Berikut ini beberapa kata dan kalimat yang sering digunakan dalam bahasa Bali sehari-hari, ingat “a” di akhir kata dibaca “e”, jadi bahasa Bali anda akan terlihat lebih natural. sedikit = abedik benar = patut benar = beneh salah = iwang salah = pelih tanya = metaken tanya = metakon permisi = nunas lugra sekarang = mangkin sekarang = jani pulang = mapamit pulang = mulih anggota tubuh kepala = prabu kepala = sirah mata = penyingakan mata = mata kuping = karna kuping = kuping bibir = lambe bibir = bibih, bungut tangan = lengen kaki = cokor kaki = batis nomor 1 = siki 2 = kalih 3 = tiga 4 = papat 5 = lima 6 = nenem 7 = pitu 8 = kutus 9 = sanga 10 = dasa rahajeng semeng = selamat pagi rahajeng tengai = selamat siang rahajeng sanje = selamat sore rahajeng wengi = selamat malam kenken kabare = apa kabar becik – becik = baik baik saking napi = dari mana asal tyang saking jakarta = saya dari jakarta sampun mekelo di bali? = sudah lama di bali? nggih, sampun 6 bulan = ya. sudah 6 bulan dije megae? = kerja dimana? tiang megae ring air port kuta = saya kerja di air port kuta tyang jagi mepamit dumun = saya mau pamit dulu matur suksma = terimakasih suksma mewali = terimakasih kembali Apa nama daerah ini? – Napi wastan gumine niki? Siapa nama anda? – Sira pesengan ragane? Permisi…saya mau bertanya. – Nunas lugra…tyang jagi metaken. Kamu sudah punya pacar? – Ragane sampun maduwe gagelan? Jangan bicara begitu! – Sampunang ngeraos kenten! Boleh saya lewat sini? – Dados tyang ngambahin meriki? Permisi…saya numpang lewat. – Nunas lugra…tyang nyelang margi. Selamat Hari Raya Galungan. – Rahajeng Rerahinan Galungan. Di mana tempatnya Tanah Lot? – Ring dija genah Tanah Lot? Boleh kurang nggak? – Dados kirang nggih? Berapa harganya ini? – Aji kuda niki? Saya mau pulang sekarang – Tyang jagi mapamit mangkin Kamu kerja di mana? – Ragane ring dija makarya? Mau pergi ke mana? – Jagi lunga kija? saya= tiang saya= rage deweke, icang kakak laki= beli kakak perempuan=mbok siapa nama kamu= sira wastana idane siapa nama kamu= nyen adan ragane dari mana= ring dija dari mana=uling dija pacar=tunangan makan= ngajeng, makan=medaar, ngamah, nidik.. selamat datang= rahajeng rauh sudah=sampun sudah= suud belum=durung belum=konden, tonden punapi gatre sareng sami niki = apa kabar semua yang disini becik napi ten = bagus apa gak?? tyang jagi ngajeng dumun = saya mau makan dulu sawireh basang tyang sampun seduk sajan = karena perut saya lapar sekali sampunang lali mlali mriki nggih = jangan lupa maen2 sini yah suksma = trims lagi ngapain = ngudiang? atau nak ngudyang ne nah ? sudah makan=sampun ngajeng punapi gatra? = apa kabar? adan tiang Wira = nama saya Wira buin mani = besok dija? = dimana? matur suksma = terima kasih melali = jalan-jalan sampun = sudah jani = sekarang jam kuda = jam berapa sampun ngajeng? = sudah makan? Makan ngajeng, dahar Lari melaib Uang pipis Berapa kude Lupa engsap Diam oyong Dulu malu Pacar/kekasih tunangan Belum konden Selesai suwud Bertengkar mejagur Pukul cacak peleng Kemana kije Dimana dije Buang air besar meju kerja = megae gila = buduh benar = sajan tolol = lengeh berkata = ngorang mau/ingin = nyak tahu = nawang siapa = nyen aku = tyang [halus] kamu = cai [kasar]…menyebut nama = lebih halus kenken = bagaimana cantik = jegeg gadis = bajang sudah = sube, sampun Penggunaan Bahasa Bali Belajar Bahasa Bali Bahasa bali paling banyak digunakan oleh suku Bali yang notabene beragama hindu, namun bahasa ini juga menyebar dan digunakan oleh beberapa masyarakat di luar pulau Bali seperti di pulau Lombok bagian barat dan ujung timur pulau Jawa. Penggunaan bahasa ini di luar pulau Bali ini ditengarai karena hubungan masyarakat bali dengan masyarakat pulau lainnya yang berdekatan. Karena bahasa bali banyak mendapat pengaruh dari bahasa Jawa, bahasa ini memiliki tiga jenis tingkatan kosakata berdasarkan penggunaannya sama seperti bahasa Jawa. Tiga tingkatan tersebut adalah bahasa Bali halus, bahasa Bali madya dan bahasa Bali kasar. Bahasa Bali halus merupakan tingkatan yang nilai rasanya paling tinggi dibandingkan yang lain. Umumnya tingkatan bahasa yang halus digunakan dalam upacara adat atau ceramah keagamaan masyarakat hindu Bali. Dalam percakapan informal umumnya digunakan ke[pada orang yang belum dikenal, perbincangan para kaum bangsawan atau ketika berbincang dengan pemuka agama Hindu. Tidak semua masyarakat suku Bali dapat menggunakan bahasa Bali halus, karena umumnya digunakan oleh masyarakat kelas atas di Bali sehingga bagi para masyarakat kasta bawah terutama kaum pemuda yang jarang mengikuti upacara adat akan kesulitan mengerti atau menggunakan bahasa Bali halus. Bahasa Bali madya merupakan bahasa yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari seperti percakapan dalam keluarga ataupun komunikasi di lingkungannya. Bahasa ini memiliki nilai kesopanan yang sedang. Tingkatan bahasa ini umumnya merupakan bahasa ibu asli masyarakat bali kecuali kaum bangsawan yang umumnya menggunakan Bahasa Bali Halus. Bahasa Bali kasar adalah bahasa yang memiliki tingkatan nilai kesopanan paling rendah. Umumnya bahasa ini digunakan untuk binatang. Apabila pada bahasa Indonesia kata verbal yang digunakan oleh manusia dan binatang adalah sama, maka dalam bahasa bali kata kerja untuk binatang dan manusia harus dibedakan karena dianggap tidak sopan menggunakan kata kerja manusia untuk binatang ataupun sebaliknya. Perbedaan Bahasa Bali Belajar Bahasa Bali – Mendy makan nasi – Ayam makan nasi Maka kata verbal “makan” dalam bahasa Bali harus berbeda karena salah satu digunakan oleh manusia dan satunya lagi dilakukan oleh binatang. Untuk manusia makan menjadi ngajeng dan untuk binatang makan menjadi ngamah. Dalam bahasa ini terjemahannya menjadi -Mendy ngajeng nasi -Ayam ngamah nasi Selain untuk hewan, bahasa bali kasar juga sering digunakan untuk umpatan atau melecehkan ketika sedang marah atau bertengkar. Tujuannya adalah untuk merendahkan lawan bicara. Pengucapan Bahasa Bali Belajar Bahasa Bali Berbeda dengan bahasa Indonesia yang memiliki 5 huruf vokal, bahasa ini memiliki 6 huruf vokal berupa a, i, u, e o dan Ə. Sedangkan huruf konsonan pada bahasa ini berjumlah 17 berbeda dengan bahasa Indonesia yang memiliki 21 huruf konsonan. Huruf konsonan tersebut dapat dibagi berdasarkan cara pembacaannya. Huruf konsonan yang dibaca dengan letup adalah p, b, t, d, c, k, g, dan Ɉ. Huruf konsonan yang dibaca dengan cara sengau adalah m, n, ŋ dan ɲ. Huruf konsonan yang dibaca dengan suara desis adalah s dan h. Huruf konsonan yang dibaca dengan suara getar atau sisi adalah r dan l. Huruf konsonan yang dibaca dengan suara hampiran adalah w dan j. Salah satu ciri khusus dari bahasa tersebut adalah pada fonem eksplosif tak bersuara huruf t pada posisi akhir dibaca sebagai [t], tetapi apabila huruf t berada di posisi awalan kata maka dibaca secara retrofleks atau sebagai [ʈ]. Sedangkan huruf vokal a jika berada pada akhiran kata maka dibaca sebagai [ĕ]. Contohnya adalah dalam kata pantai Kuta, huruf a pada akhiran kata Kuta tidak dibaca sebagai a tetapi sebagai ĕ sehingga pembacaannya menjadi [k’uʈĕ]. Sebagai bahasa yang memiliki induk bahasa Austronesia, bahasa ini memiliki ciri khas dimana kosakatanya cenderung berupa dwisukukata dan umumnya kosakatanya memiliki pola perulangan huruf konsonan–vokal–konsonan–vokal–konsonan KVKVK. Namun dalam bahasa tersebut terdapat sedikit perbedaan dengan bahasa Austronesia lainnya seperti Melayu dimana dalam bahasa tersebut terdapat reduplikasi kosakata monosilabik yang berbentuk KVK dirubah menjadi pola Konsonan-Vokal-Konsonan-Konsonan-Vokal-Konsonan KVKKVK contohnya kata “kukus” dalam bahasa melayu berubah menjadi “kuskus” dalam bahasa tersebut atau kata “ngengat” dalam bahasa Melayu berubah menjadi “ngetnget” dalam bahasa Bali. Jika diperhatikan, tulisan bahasa Bali ada kemiripan dengan tulisan bahasa Jawa dan juga bahasa Thailand. Kekerabatan Bahasa Bali dengan Bahasa Lainnya Belajar Bahasa Bali Meskipun bahasa ini mendapat pengaruh dari bahasa Jawa dalam memiliki tingkatan kesopanan bahasa, namun kosakata bahasa tersebut lebih memiliki kemiripan dengan bahasa Melayu. Namun bahasa ini memiliki keakraban yang terdekat dengan bahasa sasak dan bahasa Sumbawa. Ketiga bahasa daerah ini juga berada dalam satu rumpun bahasa yang spesifik yaitu rumpun Proto-Bali-Sasak-Sumbawa. Perbedaan yang paling terlihat antara bahasa Bali dan Melayu adalah dalam kosakata yang memiliki akhiran huruf /r/ pada pada bahasa Melayu sering diubah menjadi akhiran /h/ dalam kosa kata bahasa ini. Beberapa kosa kata bahasa Bali yang sama dengan bahasa Melayu namun berbeda dengan bahasa lainnya adalah dua, jalan, ada, di, bunga, nasi, buah, beli, dll. Beberapa kosa kata bahasa Bali yang sama dengan bahasa Banjar namun berbeda dengan bahasa lainnya adalah batis, jukung, ujan, dll. Beberapa kosa kata bahasa Bali yang sama dengan bahasa Jawa namun berbeda dengan bahasa lainnya adalah sampun, seda, rawuh, saking, teges, dll. Contoh Percakapan Bahasa Bali Percakapan Bahasa Bali di Pasar Pembeli “Kude niki Pak?” Berapa harganya ini Pak? Penjual “Telung tali Bu” Tiga ribu Bu Pembeli “Dados kuang Pak?” Boleh kurang Pak? Penjual “Dados kuang bedik” Boleh kurang sedikit Pembeli “Siu pak nggih” Seribu ya Pak Penjual “Nggih dados ampun. Kuda kal meli nike” Ya boleh. Berapa mau beli? Pembeli “Siki manten Pak. Niki pesne Pak” Satu saja Pak. Ini uangnya Pak Bertanya Nama dan Asal dalam Bahasa Bali X “Sira pesengane” Siapa namamu Y “Titiyang Reno” Saya Reno X “Saking napi asal ragane” Dari mana asalmu? Y “Saking Banjarnegara” Dari Surabaya Tips Belajar Bahasa Bali untuk Pemula Mempelajari bahasa daerah atau bahasa asing menjadi penting saat kita mengunjungi tempat tersebut. Seperti ketika di Bali, alangkah baiknya jika kita belajar bahasa Bali. Ada beberapa tips yang akan membantu dalam belajar bahasa Bali. 1. Memperbanyak kosakata yang digunakan sehari-hari Memperbanyak kosakata terutama yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari akan membantu kita lebih cepat memahami setiap ucapan yang menggunakan bahasa Bali. Kita bisa memperbanyak kosakata seperti perkenalan, sapaan, angka, dan lain-lain. 2. Memperbarui kosakata setiap hari Agar lebih bisa mengerti setiap percakapan, kita harus mengetahui setiap kosakata yang dituturkan. Tips untuk mengetahui kosakata yaitu dengan meningkatkan gudang kosakata bahasa Bali agar lebih mahir. Paling tidak kita bisa memperbarui atau menambah beberapa kosakata setiap harinya. 3. Mempraktekkan pengucapan Memperbanyak kosakata dan memperbaruinya secara rutin akan sia-sia jika tidak dipraktekkan. Untuk itu kita harus mempraktekkan kosakata yang sudah dihafal sebelumnya. Pengucapan menjadi hal yang penting dalam komunikasi. Jika pengucapannya salah, tentu pemahaman lawan bicara juga bisa salah. 4. Mempraktekkan dengan teman Proses belajar bahasa Bali akan bisa lebih cepat dengan cara mempraktekkannya dengan lawan bicara. Kita bisa mempraktekkannya dengan teman dekat kita yang sama-sama sedang belajar bahasa Bali atau teman kita yang berasal dari Bali. Selain dengan cara melakukan percakapan, kita bisa membuat penguasaan bahasa Bali lebih menyenangkan seperti dengan tebak kosakata atau yang lainnya. 5. Memanfaatkan media elektronik untuk belajar Di era teknologi yang demikian maju, kita bisa memanfaatkannya untuk belajar bahasa Bali lebih mudah dan cepat. Kita bisa belajar menggunakan audio video atau dengan aplikasi sehingga pembelajaran akan lebih mudah dan fleksibel. 6. Menggunakan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari Sebaiknya kita mempraktekkan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari sekalipun kosakata yang dikuasai baru sedikit. Mahir dalam berbagai hal termasuk penguasaan bahasa sudah barang tentu diawali karena kebiasaan menggunakannya. Aksara Bali Belajar Bahasa Bali Sama halnya dengan bahasa Jawa, bahasa ini memiliki jenis penulisan hurufnya sendiri. Aksara Bali memiliki nama lain hancaraka. Aksara bali ini umumnya digunakan dalam membuat tulisan berbahasa Bali ataupun berbahasa Sanskerta. Aksara Bali ini juga kerap diubah sedikit untuk membuat tulisan berbahasa Sasak. Aksara Bali memiliki kedekatan dengan Aksara dalam Bahasa Jawa karena memang masih termasuk ke dalam rumpun aksara Jawa Kawi. Di zaman sekarang ini bahkan untuk menulis tulisan berbahasa Bali pun aksara Bali sudah sangat jarang digunakan, umumnya hanya dalam tulisan adat atau keagamaan Hindu Bali. Namun aksara Bali masih banyak diajarkan di berbagai sekolah di Provinsi bali sebagai muatan Lokal. Untuk menulis bahasa tersebut umumnya masyarakat menggunakan huruf Latin. Aksara Bali memiliki 47 huruf, kata yang berasal dari bahasa ini asli cukup ditulis menggunakan 18 huruf konsonan dan 7 huruf vokal sedangkan bahasa sanskerta yang ditulis menggunakan huruf Bali perlu menggunakan semua jenis huruf. Bahasa sanskerta yang ditulis dengan huruf Bali menggunakan padanan Bali, pada bahasa sanskerta perbedaan panjang vokal akan membedakan arti namun jika ditulis menggunakan aksara Bali tidak dibuat perbedaan arti kata dari panjang vokal. Aksara Bali membagi beberapa kelompok huruf berdasarkan cara pelafalannya yang disebut dengan warga aksara. Terdapat 5 jenis warga aksara dalam bahasa bali • Warga Kanthya Guttural yaitu kelompok huruf yang pelafalannya menggunakan langit-langit dekat kerongkongan, contohnya seperti konsonan celah suara • Warga Talawya Palatal yaitu kelompok huruf yang pelafalannya menggunakan langit-langit mulut • Warga Murdhayana Retroflex yaitu kelompok huruf yang pelafalannya menggunakan tarikan lidah ke belakang hingga mengenai langit-langit mulut. • Warga Danthya Gigi yaitu kelompok huruf yang pelafalannya menggunakan sentuhan antara gigi dengan lidah, contohnya seperti konsonan rongga gigi. • Wara Osthya bibir yaitu kelompok huruf yang pelafalannya menggunakan sentuhan bibir bagian atas dengan bibir bagian bawah. Berbeda dengan huruf latin, aksara Bali bersifat abugida yaitu dimana setiap huruf dalam aksara Bali mewakili sebuah suku kata dengan vokal di akhir katanya yang pelafalannya dapat diubah dengan menggunakan tanda baca khusus. Aksara Bali telah termasuk ke dalam satndar Unicode yang memungkinkan huruf-huruf dari aksara bali ini untuk digunakan dalam bentuk elektronik seperti komputer, smartphone, ataupun halaman internet. Namun penggunaan aksara Bali baru bisa digunakan pada sistem operasi keluarga Linux. Konsep Geografis Dalam Bahasa Bali Belajar Bahasa Bali Bangsa Austronesia pada umumnya dalam menunjukkan arah akan menggunakan arah mata angin sebagai patokannya, terutama orang suku Jawa yang sangat sering menggunakan istilah mata angin dalam pembicaraan seperti kulon yang artinya barat, kidul yang artinya selatan, alor yang artinya utara, dan wetan yang artinya timur. Namun dalam komunikasi masyarakat Bali istilah mata angin jarang digunakan. Umumnya masyarakat Bali menggunakan patokan gunung dan laut sebagai patokan arah dalam berbahasa, sehingga arah yang dimaksud akan berbeda-beda di setiap tempat. Kata “kaja” dalam bahasa ini artinya “arah menuju gunung” namun dalam bahasa Melayu “kaja” secara bahasa artinya adalah arah utara. Dikarenakan masyarakat Bali ada yang tinggal di sebelah utara gunung dan ada yang tinggal di sebelah selatan gunung, maka makna arah dalam kata “kaja dapat berubah. Bagi masyarakat Bali Utara artinya adalah arah selatan, karena mereka berada di sebelah utara gunung. Sedangkan bagi masyarakat Bali Selatan terutama Buleleng, artinya adalah arah utara karena mereka berada di sebelah selatan gunung. Gunung yang dimaksud dalam kata “kaja” merupakan Gunung Agung dan pegunungan Batur. Berbalikan dengan istilah “kaja”, kata “kelod” artinya “arah menuju laut” namun dalam bahasa Melayu secara bahasa artinya adalah arah selatan. Dikarenakan masyarakat Bali ada yang tinggal di sebelah utara pantai dan ada yang tinggal di sebelah selatan pantai, maka makna arah dalam kata “kelod” dapat berubah. Bagi masyarakat Bali Utara artinya adalah arah utara, karena mereka berada di sebelah selatan pantai. Sedangkan bagi masyarakat Bali Selatan terutama Buleleng, artinya adalah arah selatan karena mereka berada di sebelah utara pantai. Sejarah dan Rumpun Bahasa Bali Belajar Bahasa Bali Bahasa bali tidak begitu saja terbentuk di pulau bali. Bahasa ini memiliki historis yang panjang dalam pembentukan bahasanya menjadi seperti yang sekarang. Untuk bisa memahami asal bahasa tersebut diperlukan pemahaman mengenai rumpun bahasanya hingga asal-usul suku bali. Dalam merekonstruksi asal bahasa bali para pengamat bahasa dan sejarah menggunakan pendekatan kemiripan struktur bahasa atau linguistik. Berikut ini adalah rumpun bahasa ini mulai dari paling luas hingga paling spesifik. a. Rumpun bahasa Austronesia Bahasa bali berinduk dari rumpun bahasa Austronesia. Rumpun bahasa ini menyebar di sekitar samudera Pasifik oseania mulai dari Selandia baru di bagian selatan hingga ke Taiwan dan Hawai di bagian utara. Di bagian timur rumpun bahasa ini menyebar ke berbagai kepulauan kecil di Pasifik seperti pulau paskah, pulau Fiji ataupun pulau Maladewa. Di bagian barat rumpun ini bahkan melewati samudera hindia hingga ke pulau Madagaskar di sebelah timur Afrika. Umumnya rumpun bahasa Austronesia secara historis tidak banyak memiliki peninggalan dalam bentuk tertulis sehingga para peneliti sulit untuk merekonstruksi terbentuknya rumpun bahasa ini. Menurut beberapa ilmuwan seperti Melton 1998 menyatakan bahwa asal-usul bangsa Austronesia adalah dari Taiwan. Hal ini diketahui dari pendekatan linguistik karena adanya pembagian bahasa Austronesia dari bahasa Formosa asli. Bahasa ini kemudian menyebar seiring menyebarnya bangsa Austronesia di sekitar kepulauan samudera pasifik. Rumpun bahasa Austronesia pun juga ikut berkembang dan berubah menjadi beberapa rumpun bahasa yang lebih spesifik seperti bahasa Atayalik, bahasa Formosa, bahasa Puyuma, bahasa Paiwan, bahasa Rukai, bahasa Tsouik, bahasa Bunun, bahasa dataran rendah barat dan bahasa Malayo-Polinesia. b. Rumpun Bahasa Malayo-Polinesia Bahasa bali secara lebih spesifik masuk ke dalam rumpun bahasa Malayo-Polinesia. Rumpun bahasa Malayo Polinesia dapat dibagi menjadi bagian Barat dan bagian timur. Malayo Polinesia bagian barat digunakan oleh sekitar 300 juta orang seperti bahasa Indonesia, bahasa Jawa bahasa Melayu bahasa Tagalog, bahasa Bugis, dll. Sedangkan bahasa Malayo-Polinesia bagian timur digunakan hampir satu juta orang seperti bahasa Polinesia dan bahasa Mikronesia di wilayah kepulauan pasifik Belajar Bahasa Bali Ciri dari rumpun bahasa Malayo Polinesia adalah memiliki pola awalan, sisipan dan akhiran prefix, infix dan suffix. Selain itu dalam rumpun bahasa ini ada reduplikasi dimana sebagian kata atau keseluruhannya dilakukan pengulangan, pengulangan ini digunakan dalam menguatkan makna kata, melemahkan makna kata, menulangi kata hingga meramaikan. Bahasa Malayo-Polinesia juga mempunyai entropi yang rendah dan umumnya jarang ditemukan kata dengan konsonan yang rangkap, setelah konsonan selalu diikuti huruf vokal dan setelah huruf vokal umumnya adalah huruf konsonan. Huruf vokal dalam bahasa Malayu-Polinesia umumnya hanya 5 vokal dasar yaitu a, i, u, e, o. c. Rumpun Bahasa Melayu-Sumbawa Rumpun bahasa ini merupakan cabang dari rumpun bahasa Malayo-Polinesia bagian Barat. Kelompok bahasa ini menggabungkan linguistik bahasa Melayik dan Chamik serta beberapa bahasa di pulau Jawa dan Nusa Tenggara. Terdapat persamaan dalam rumpun ini dengan beberapa rumpun lainnya seperti rumpun Sunda, Madura dan Sasak. Namun persamaannya cuma berupa tingkatan bahasa krama yang umumnya digunakan dalam kegiatan formal kebudayaan setempat dan tingkatan bahasa ngoko yang umumnya digunakan dalam percakapan informal sehari-hari. Persamaan rumpun bahasa ini dengan bahasa Jawa lebih banyak pada kosa kata tingkat bahasa ngoko. Berdasarkan persamaan antara bahasa Bali, bahasa Madura, bahasa Sumbawa, bahasa Sasak dan bahasa Jawa menunjukkan hubungan penyebaran kebudayaan. Rumpun bahasa Melayu-Sumbawa ini kemudian dibagi lagi oleh Adelaar 2005 menjadi beberapa rumpun yang lebih spesifik menjadi • Proto-Melayu-Sumbawa berupa bahasa Sunda dan bahasa Madura • Proto-Melayu-Chamik berupa bahasa Aceh-Chamik dan bahasa Melayik di Kalimantan • Proto-Bali-Sasak-Sumbawa berupa bahasa Bali, bahasa Sasak dan bahasa Sumbawa
Shaniyang dari jogja sebagai translator ke bahasa indonesia. Sendy agak kurang medhok. Tapi dia nembangnya bagus banget. Mereka bawain cerita ramayana. Dimana sinta diculik oleh rahwana. Tapi akhirnya rama bisa mendapatkan sinta kembali. Challenge 6 : Nunchaku (naomi uty tya octa farin) Baru pada denger kan apa itu nunchaku? Sama. Rantai eWXlL8.
  • tjqm7w32ms.pages.dev/355
  • tjqm7w32ms.pages.dev/159
  • tjqm7w32ms.pages.dev/14
  • tjqm7w32ms.pages.dev/6
  • tjqm7w32ms.pages.dev/164
  • tjqm7w32ms.pages.dev/354
  • tjqm7w32ms.pages.dev/47
  • tjqm7w32ms.pages.dev/383
  • tjqm7w32ms.pages.dev/249
  • arti sebeng dalam bahasa bali